PROPOSAL
PENELITIAN
A.
IDENTITAS
MAHASISWA
1. Nama :
Amytha Nur Khadijah
2.
Nomor
Induk mahasiswa :
096 234 31
3. Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran
4. Fakultas :
Ilmu Sosial
5.
Alamat
: Jl. Borong Jambu
B. JUDUL
: Peran dan Tanggung Jawab Sekretaris Dalam Membantu Pelaksanaan Tugas Direktur Utama Gowa Motor Group
C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seorang sekretaris
memiliki peran yang penting dalam suatu perusahaan atau organisasi, dengan
perkembangan zaman dewasa ini peran sekretaris semakin penting berdasarkan pada
perkembangan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang sekretaris. Dunia
kesekretariatan sebagai suatu profesi telah jauh berkembang sedemikian rupa
sehingga berkembang pula menjadi suatu profesi yang sangat penting dan selalu
diperlukan oleh setiap perusahaan, khsusnya bagi kepala kantor atau bagi
direktur utama pada suatu perusahaan.
Kepala kantor
sehari-hari dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pimpinan dari suatu perusahaan,
instansi, atau lembaga lainnya biasanya di bantu oleh seorang sekretaris yang
dibebani tugas surat-menyurat, penyimpanan dokumen-dokumen dan pelayanan tamu
maupun urusan-urusan rapat. Dengan berkembangnya tugas sekretaris, sekretaris
harus mampu menyelesaikan pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya dengan baik
sekaligus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya yang memerlu kan penanganan
yang berbeda-beda. Untuk itu seorang sekretaris segera menyelesaikan
pekerjaannya dalam waktu yang singkat dengan tetap menjaga mutu pekerjaanya
agar tujuan atau sasaran organisasi tercapai dengan bekerja seefisien mungkin.
Sekretaris dalam
pelaksanaan tugasnya merupakan penghubung penting antara pimpinan dan pegawai
atau staf, dan penghubung antara pimpinan dengan masyarakat. Peran penghubung
ini menyebabkan bahwa sekretaris dapat menciptakan dan memelihara bisnis kantor
yang lancar. Untuk inilah, maka seorang sekretaris harus mengenal segala metode
kerja yang tepat guna mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam
suatu kantor. Oleh karena itu, perkembangan teknologi kesekretarisan sangat
pesat maka seorang sekretaris dituntut untuk mengembangkan diri dalam hal
peningkatan keterampilan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Seorang sekretaris juga
dituntut harus dapat melihat ke depan, membuat rencana, mengatur waktu dan
jadwal, bertanggung jawab, melaksanakan prakarsa, mempergunakan sarana
telekomunikasi secara teliti, dapat berbicara secara menarik, memiliki daya
ingat yang baik, melaksanakan surat menyurat dengan baik, komunikatif, dapat
mengetik lebih baik, dan lain-lain. Dengan tuntutan tugas yang demikian berat
sehingga dapat dikatakan bahwa sekretaris adalah pembantu utama pimpinan yang
memiliki potensi menentukan dalam tugas seorang pimpinan. Seorang sekretaris
tidak hanya mampu bekerja pada hal-hal yang rutin, tetapi juga diharapkan
berperan besar dalam kegiatan manajemen antara lain dapat memberikan inspirasi
kepada pimpinan dalam hal pengaturan organisasi. Sekretaris dituntut untuk
selalu mengetahui apa tujuan perusahaan sehingga dapat melaksanakan perannya
sebagai seorang sekretaris yang baik.
Namun demikian,
kenyataan menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan tugas sehari-hari seorang
sekretaris dalam suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta
tidak terlepas dari berbagai tantangan. Kompleksitas tugas yang dihadapi ini
membutuhkan kemampuan seorang sekretaris yang memadai dalam membantu
pelaksanaan tugas pimpinan atau kepala kantor.
Sehubungan dengan hal
tersebut di atas, maka seorang sekretaris harus dibekali berbagai kompetensi agar
dalam pelaksanaan tugasnya mampu memberi kontribusi dalam memperlancar
pelaksanaan tugas kepala kantor atau direktu utama dan memperlancar aktivitas
yang ada pada kantor tersebut. Dewasa ini yang sangat dirasakan dalam dunia
profesi sekretaris adalah kurangnya pemenuhan terhadap kebutuhan sekretaris
profesional yang cakap dan memiliki pengetahuan yang luas. Sering terjadi sekretaris tidak mampu
menangani tugas pimpinan secara rinci sehingga tugas pimpinan menjadi
terbengkalai dan tentu saja memberikan pengaruh pada organisasi. Pekerjaan
pimpinan menjadi terhambat, sehingga pimpinan tidak dapat memberikan hasil
kerja yang maksimal.
Berdasarkan uraian di
atas, penulis merasa tetarik untuk mengetahui peranan sekretaris pada PT. Gowa
Motor Group dalam membantu kelancaran
aktivitas organisasi, maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis memilih
judul “Peran dan Tanggung Jawab Sekretaris
Dalam Membantu Pelaksanaan Tugas Direktur Utama
GOWA MOTOR GROUP.”
2. Perumusan masalah
Sekretaris
memiliki peranan yang penting dalam suatu organisasi. Sekretaris diharapkan tidak hanya mampu cakap
dalam membantu tugas pokok pimpinan, namun sekretaris harus ikut memberikan
partisipasi dalam membantu kelancaran aktivitas organisasi, khususnya dalam
membantu kelancaran tugas seorang direktur. Berdasarkan telaah di atas maka di
sini penulis melihat adanya permasalahan yang dapat diidentifikasi, masalah
pokok tersebut adalah “Bagaimana Peran dan Tanggung Jawab Sekretaris Dalam Membantu
Pelaksanaan Tugas Direktur Utama Gowa Motor Group?”
3. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini bertujuan :
a. Untuk
mengetahui peranan sekretaris pribadi Gowa Motor Group
b. Untuk
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh sekretaris dalam menajalankan
tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas direktur utama Gowa Motor Group
c. Untuk
mengetahui upaya mengatasi kendala yang dihadapi sekretaris dalam pelaksanaan
tugas Direktur Utama Gowa Motor Group
4. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun Manfaat Penelitaan:
a. Bagi Penulis
§ Menambah
pengetahuan penulis didalam bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun
aplikasi.
§ Sebagai
bahan referensi bagi peneliti-peniliti lain yang tertarik pada objek yang sama.
§ Memberikan gambaran sedekat mungkin dengan
kenyataan tentang bagaimana peran dan tanggung jawab sekretaris dalam
pelaksanaan tugas Direktur Utama Gowa Motor Group
b. Bagi
Instansi
·
Memberikan bahan masukan bagi sekretaris
pribadi dalam melaksanakan kegiatannya pada masa yang akan yang datang.
·
Dapat memberi manfaat kepada para
sekretaris pribadi untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang tugas-tugasnya.
5.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam
proposal penelitian ini sebagai
berikut:
A. IDENTITAS MAHASISWA
B.
JUDUL SKRIPSI
C.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
2.
Rumusan
Masalah
3.
Tujuan
Penelitian
4.
Manfaat
Hasil Penelitian
5.
Sistematika
Penulisan
D. TINJAUAN PUSTAKA DAN
KERANGKA PIKIR
1.
Tinjauan Pustaka
a. Pengertian
Sekretaris
b. Ciri-ciri
dan Etika Sekretaris
c. Syarat-syrat
dan Kepribadian Sekretaris
d. Macam-macam
Sekretaris
e. Tugas
dan Tanggung Jawab Sekretaris
f. Sekretaris
& Pimpinan
2.
Kerangka
Konseptual
E. METODE PENELITIAN
1.
Variabel dan Disain Penelitian
2.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.
Sumber
Data Dan Jenis Data
4.
Teknik Analisis
Data
5.
Teknik
Analisis dan Pengabsahan data
F. JADWAL PENELITIAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. HALAMAN PENGESAHAN
D. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL
1.
Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Sekretaris
Pengertian sekretaris dapat ditinjau
dari beberapa segi. Dari segi asal kata, istilah sekretaris berasal dari kata
Secretum dalam bahasa latin yang berarti rahasia. Kata secretum kemudian berubah menjadi kata Secretarius dalam bahasa Perancis, Secretary dalam bahasa Inggris, dan akhirnya menjadi kata Secretaries dalam bahasa Belanda.
Mengingat Indonesia pernah dijajah oleh Belanda kurang lebih selama 3,5 abad,
maka di perkirakan istilah sekretaris yang kita kenal sekarang ini berasal dari
kata Secretaries
bahasa Belanda. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa menurut asal katanya,
sekretaris adalah orang, pegawai, atau karyawan yang di beri tugas dan
pekerjaan yang berhubungan dengan masalah rahasia negara atau perusahaan.
Dengan demikian, sekretaris haruslah
seorang pagawai atau karyawan yang dapat memgang rahasia dalam menjalankan
tugas pekerjaannya sehari-hari.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Sekretaris adalah “orang (pegawai, anggota pengurus) yang
diserahi pekerjaan tulis-menulis, atau surat-menyurat, dan sebagainya”,
sedangkan menurut C.L Barnhart (Lawalata, 2012:2) Sekretaris adalah “Secretari is a person who is doing
correspondence, maintain letter and others to individuals or organizations; A
had of government officials who supervise and lead a certain government
department ”.
Pekerjaan sekretaris tidak dapat dianggap remeh dan mudah, karena
membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus yang dapat diperoleh dengan
mengikuti jenjang pendidikan formal. Namun pendidikan formal saja tidaklah
cukup untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas
kantor. Dan juga diperlukan latihan
teknis dan pengalaman yang memadai, sehingga dapat memberikan pengarahan kepada
anak buahnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan seefisien mungkin.
b. Peran
Sekretaris
Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan berhasil
tidaknya tujuan perusahaan. Pentingnya peranan sekretaris ini tentunya sesuai
dengan jabatan sekretaris pada masing-masing organisasi. Peranan sekretaris secara
umum dapat diketahui sebagai berikut :
·
Sebagai
perantara saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang
ingin berhubungan dengan pimpinan.
·
Sebagai
sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan
tanggung jawab.
·
Sebagai
pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.
·
Alternative
pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide.
·
Sebagai
faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan dan
bawahan.
Menurut Gemilang (2013:32) ada beberapa
peran-peran umum dari sekretaris, yaitu :
1)
Sekretaris
sebagai duta
Peranan sekretaris dikatakan sebagai duta
yaitu sekretaris sebagai wakil dari perusahaan sehingga penampilan dan sikapnya
haruslah baik dan professional, karena sekretaris bukan hanya berhubungan
dengan masyarakat tersebut.
2)
Sekretaris
sebagai pintu gerbang
Peran sekretaris dikatakan sebagai pintu
gerbang karena fngsi sekretaris salah satunya adalah sebagai penerima tamu,
utnuk itulah letak meja dan kursi sekretaris berdekatan denga pitu masuk
ruangan pimpinan dimana para tamu, relasi, maupun karyawan sendiri yang ingin
bertemu dengan pimpinan haruslah melapor atau ijin kepada sekretaris terlebih
dahulu.
3)
Sekretaris
sebagai ibu rumah tangga perusahaan
Di sini sekretaris harus dapat berperilaku
selayaknya ibu dari perusahaan. Ia haris dapat menaungi perusahaan dan menjadi
contoh yang baik dalam mengurus kantornya. Misalnya, membuat ruangan menjadi
seperti rumah sendiri sehingga terasa nyaman agar para tamu, relasi, karyawan,
dan pimpinan di perusahaan merasa betah.
4)
Sekretaris
sebagai humas
Sekretaris sebagai penghubung antara
perusahaan dengan lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, baik bertatap muka
secara langsung melalui telepon, atau media yang lain. Dalam peranannya sebagai
humas, sekretaris haruslah mengerti bagaimana menghadapi setiap orang yang
tidak sama sifat dan perilakunya. Dalam menghadapi pihak lain, ia harus dapat
menetapkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, demi tercapainya
tujuan perusahaan apa lagi bila perusahaan membutuhkan suatu kerjasama yang
baik dengan seseorang atau lembaga lain.
c. Syarat-syarat dan Kepribadian
Sekretaris Syarat-syarat Sekretaris
Untuk
menjadi seorang sekretaris, ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi.
Sebelum era globalisasi, persyaratan menjadi seorang sekretaris minimal
memiliki pendidikan sekurang-kurangnya sekolah menengah atas atau kejuruan
dalam bidang ilmu kesekretarisan ditambah dengan kemampuan dan keahlian dalam
mengerjakan tugas administrasi dan ketatausahaan. Saat ini dengan perkembangan
teknologi dan era globalisasi, persyaratan menjadi seorang sekretaris haruslah
lulusan dari lembaga pendidikanyang memang mempelajari ilmu sekretaris seperti
misalnya lulusan dari akademi sekretaris. Tidak cukup sampai di situ saja, menjadi
seorang sekretaris juga dituntut untuk memiliki keahlian khusus lainnya yang
dapat menunjang pekerjaannya. Keahlian tersebut dapat diuraikan sebagaimana
berikut.
·
Kemampuan Mengetik (Typing Skill)
·
Kemampuan Menggunakan dan Mengoperasikan
Komputer (Computer Skill)
·
Kemampuan Berbahasa (language Skill)
·
Kemampuan Berkomunikasi (Communication
Skill)
·
KEmampuan Untuk Menyusun dan
Mengorganisasi Pekerjaan (planning &
Organizing Skill)
·
Kemampuan Untuk Mengembangkan dan
Memelihara Hubungan Antarmanusia (Interpersonal
Skill)
·
Kemampuan Untuk Mengatur Waktu Dengan
Baik (Time Management)
·
Keterampilan Manajerial (Managerial Skill)
Adapun syarat-syarat sekretaris (Wursanto, 2004:22)
dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1)
Syarat-syarat
Umum
Syarat-syarat umum yaitu syarat-syarat
yang berhubungan dengan sikap kepribadian, sikap tingkah laku, dan kecakapan
pribadi.
a)
Sikap
Kepribadian
Sikap kepribadian yang dimiliki oleh
seorang sekretaris, yaitu sikap yang berhubungan dengan sifat-sifat mental,
kemampuan berbicara, perbendaharaan bahasa, tidak gugup, kesehatan yang baik.
Seorang sekretaris didalam melaksanakan tugasnya juga harus selalu menunjukkan
sikap simpati terhadap siapapun.
b)
Sikap
dan Tingkah Laku
Tugas sekretaris selalu berhubungan
dengan orang lain (para pegawai kantor, para pejabat kantor, dan
pejabat-pejabat lain dari luar kantor) yang berhubungan dengan pimpinan atau
atasannya. Oleh karena itu, seorang sekretaris juga berfungsi sebagai wakil
pimpinan disaat berhubungan dengan para pejabat atau dengan kantor lain.
2)
Syarat-syarat
Khusus
Syarat-syarat khusus adalah
syarat-syarat yang berkaitan dengan skill
atau keahliandan pengetahuan bidang secretariat. Seorang sekretaris dapat
dikatakan sebagai sekretaris professional apabila ia memiliki sejumlah
kompetensi yang mendukung kualitas profesionalismenya. Ada sepuluh kompetensi
keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris professional, yaitu :
kempuan menangani telepon, kemampuan menangani tamu, kemampuan mengelola kas
kcil, kemampuan menangani alat tulis dan perlengkapan kantor, kemampuan
menangani dikte, kemampuan mengatur pertemuan atau rapat, kemampuan mengatur
perjalanan dinas, kemampuan mengelola dokumen, kemampuan menangani laporan,
kemampuan menangani kegiatan humas dan keprotokolan.
d.
Kepribadian
Sekretaris
Kepribadian
berarti keseluruhan sifat watak manusia yang baik maupun tidak baik. Kepribadian
sekretaris yang baik digambarkan sebagai berikut :
1) Bersikap
sumeh (charming, simpatik,
menyenangkan hati, dan menawan)
Pandai berhadapan dengan bebagai
macam orang, mempunyai perasaan (intuisi)
yang cukup halus dan dapat bersikap psikologis.
2) Memiliki
sifat-sifat yang harus dipunyai untuk mencapai sukses
Seperti jujur, cepat menanggapi
kebutuhan kondisi, dan cepat memenuhi apa yang diperlukan, suka bekerjasama (kooperatif), sopan tapi tegas (correct), rajin, teliti, seksama,
berhati-hati (tidak sembrono), dapat menyesuaikan diri pada perubahan-perubahan
kondisi, dan simpati kepada pegawai lainnya.
3) Tidak
menunjukkan sikap negatif
Sifat yang tidak disukai adalah
cepat marah, congkak, ketus, sebentar-sebentar lihat jam, senang
berdesas-desus, jahil, usil, sok tahu, kurang ajar, kaku, formal “sok resmi”,
merampas pekerjaan orang lain, pelupa, lalai, ceroboh, lamban, dan lekas bosan.
4) Menjaga
sikap perbuatan sekretaris selama bekerja
Yaitu ketelitian (accuracy), pertimbangan atau perhitungan
sebelum melakukan tindakan (good
judgement), menyelesaikan pekerjaan secara sempurna (followtrough), panjang akal (resourcefulness),
inisiatifa atau prakarsa (initiative).
e. Macam-macam
Sekretaris.
Sekretaris terbagi atas dua jenis jika dilihat berdasarkan kedudukan,
wewenang, dan tanggung jawabnya. Sedangkan berdasarkan kemampuannya dan
pengalaman kerjanya, sekretaris juga dibedakan dalam dua jenis, yaitu
Sekretaris Instansi (Organisasi) dan Sekretaris Pribadi (Gemilang, 2013:16).
·
Sekretaris instansi (Organisasi)
Yaitu
sekretaris yang berfungsi sebagai office
manager karena secara formal menjalankan fungsi manajer yang ruang
lingkupnya meliputi semua aspek kegiatan kantor. Sekretaris organisasi sering
disebut executive secretary dan
memiliki pegawai atau karyawan. Contohnya adalah sekretaris jendral, sekretris
inspektorat jendral, sekretaris wilayah, sekretaris dewan, sekretaris yayasan,
dan sekretaris dalam perusahaan (business
secretary).
·
Sekretaris pribadi
Yaitu
sekretaris yang hanya bekerja sebagai pembantu pimpinan dan sebagai mediator (perantara) pimpinan.
Sekretaris pribadi bukanlah manajer dan tidak mempunyai anak buah. Sekretaris
pribadi merupakan tangan kanan pimpinan. Sebagai contoh: sekretaris direktur,
sekretaris manajer, sekretaris rector.
Berdasarkan
Kemampuannya dan Pengalaman Kerjanya
·
Sekretaris Junior
Yaitu
sekretaris yang baru meniti kariernya sebagai sekretaris
·
Sekretaris Senior
Yaitu
sekretaris yang sudah memiliki profesionalisme yang mantap, dapat berdiri
sendiri menghadapi masalah yang timbul dalam melaksanakan tugasnya.
f.
Tugas Sekretaris
Pada dasarnya tugas sekretaris
dibagi menjadi tiga kelompok (Gemilang, 2013:34) yaitu sebagai berikut :
1)
Tugas
Rutin
Tugas rutin adalah tugas-tgas umum yang
dikerjakan oleh sekretaris setiap harinya tanpa menunggu instruksi dari
pimpinan atau tanpa menunggu waktu sudah harus dilaksanakan sesuai dengan yang
telah diterapkan. Tugas ini meliputi meliputi membuka surat masuk untuk
pimpinan, menyiapkan pembuatan laporan, dan menyusun dan membuat jadwal
kegiatan pimpinan.
2)
Tugas
Khusus
Tugas-tugas ini tidak setiap hari dilaksanakn
oleh sekretaris tetapi hanya dilaksanakan bila diperintahkan langsung atau
intruksi khusus oleh pimpinan kepada sekretaris dengan penyelesaiannya secara
khusus. Tugas ini meliputi menyusun makalah, pidato untuk pimpinan, mengurus
masalah dengan Bank, dan menyiapkan perjalanan dinas pimpinan.
3)
Tugas-tugas
Istimewa
Yaitu tugas yang menyangkut keperluan
pimpinan, yaitu mengingatkan pimpinan membayar iuran atau asuransi dari suatu
badan atau instansi, membetukan letak atau posisi alat tulis pimpinan serta
perlengkapan yang diperlukan, menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping
pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis.
4)
Tugas
Sosial
Tugas sosial seorang sekretaris meliputi, mengurusi
rumah tangga kantor, mengatur penyelenggaraan resepsi untuk kantor pimpinan
beserta pengurus undangannya dan menyampaikan ucapan selamat atau menyatakan
bela sungkawa kepada relasi atas nama pimpinan.
5)
Tugas
Keuangan
Biasanya sekretaris mengurusi keuangan yang
dinamakan petty cash (uang cadangan
atau kas kecil). Tugas keuangan ini antara lain menangani urusan keuangan
pimpinan di Bank, membayar rekening pajak, sumbangan dana atas nama pimpinan
dan menyimpan catatan pengeluaran sehari-hari untuk pimpinan dan penyediaan
dana untuk keperluan sehari-hari.
6)
Tugas
Resepsionis
Tugas sekretaris sebagai resepsionis yaitu
mencatat janji-janji untuk pimpinan, menyusun acara kerja sehari-hari pimpinan,
dan menerima tamu yang akan bertemu
dengan pimpinan.
7)
Tugas
Insidental
Tugas ini merupakan pekrjaan yang tidak rutin
dilakukan oleh sekretaris meliputi mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi
atau pertemuan, menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan pidato
atau pernyataan pimpinan, dan mengoreksi bahan-bahan catatan.
8)
Tugas
Sekretaris Dalam Business Meeting
(Pertemuan Bisnis)
Pertemuan bisnis (Business Meeting) ini terjadi ketika dua orang atau lebih saling
menerima dan member sesuatu berupa informasi, menyimak kembali kemajuan,
memecahkan masalah dan menciptakan yang baru. Tugas inilah yang cukup berat dan
melelahkan dari seorang sekretaris untuk mengorganisir pertemuan-pertemuan
tersebut.
9)
Tugas
Kreatif
Tugas atau prakarsa sendiri yakni tanpa
diminta oleh pimpinan, tugas ini hasil pertimbangan sekretaris tentang perlu
tidaknya sesuatu dikerjakan sehingga dapat membantu dan meringankan beban
pekerjaan pimpinan. Tugas kreatif meliputi membuat perncanaan kerja, mempeajari
pengetahuan tentang Bank, dan pemantapan kepribadian.
g.
Tanggung Jawab Sekretaris
Selain sekretaris bertanggung jawab atas pekerjaannya, ada tanggung
jawab
lain yang harus dilaksanakannya yaitu:
1)
Tanggung
Jawab individu (Personal Responsibility)
Sekretaris bertanggung jawab terhadap performansi diri sendiri dan
upaya pengembangan kearah yang lebih baik berkualitas. Dengan mengelola diri
sendiri supaya dapat tampil dengan performansi prima dalam pelaksanaan tugas
pokok sehari- hari, antara lain : mempermudah dan mempelancar kerja pimpinan
melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien, mendukung
kelancaran alur kerja antara kantor pimpinan dengan bagian-bagian lainnya dan
memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.
2)
Tanggung
Jawab Dalam (Internal Responsibility)
Sekretaris bertanggung jawab terhadap upaya
pencapaian superioritas kinerja kantor dan pengaruhnya terhadap kinerja
perusahaan. Tanggung jawab ini terwujud melalui aktifitas diantaranya mengelola
sumber daya kantor termasuk keuangan, mengelola anak buah untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kerja di kantor, dan mendukung penciptaan budaya
kerja yang positif.
3)
Tanggung
Jawab Cabang Perusahaan (Networking
Responsibility)
Tanggung jawab sekretaris untuk meluaskan
wawasan dan jalinan perusahaan dengan tujuan peningkatan daya saing.
Perwujudannya adalah melalui upaya memperluas
network perusahaan, mengatur
dan mengawasi pelaksanaan acara-acara formal dan informal yang diselenggarakan
oleh kantor dalam kaitannya dengan upaya mempertahankan dan berpartisipasi
dalam mengembangkan citra perusahaan.
4)
Tanggung
Jawab Hukum
Salah satu segi penting dari jabatan
sekretaris, walaupun kemungkinan besar tidak tercantum dalam peraturan
tertulis, adalah tanggung jawab hukumnya sebagai perantara pimpinan dalam
transaksi. Sebagai perantara, berarti sekretaris berperan menjadi wakil
pimpinan dalam urusan bisnis dengan pihak ketiga, karena sekretaris mempunyai
wewenang ini. Jadi sekretaris harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab.
Berikut ini hal-hal yang harus perlu diperhatikan oleh sekretaris adalah
sekretaris tidak dapat berkecimpung dalam suatu usaha saingan kecuali mendapat
izin dari pimpinan, dan sekretaris harus mengikuti secara cermat dan tepat
semua intruksi pimpinan dalam melaksanakan tugas rutin.
h. Sekretaris
dan Pimpinan
Sekretaris adalah bawahan langsung dari
pimpinannya sehingga segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh pimpinan
harus mutlak dilaksanakan oleh sekretaris. Sekretaris harus dapat diterima
tugas tersebut sebagai suatu kewajiban. Agar tugas sekretaris terhadap
atasannya dapat berjalan lebih baik dan sempurna, maka tidak ada salahnya jika
seorang sekretaris mengetahui gaya kepemimpinan dari atasannya. Gaya
kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap iklim kerja. Kondisi iklim kerja akan
mempengaruhi kondisi motifasi dan semangat kerja. Jika gaya kepemimpinan sesuai
denga situasi yang dihadapi dalam organisasi atau unit kerja maka akan membuat
iklim kerja menjadi kondusif, dan pada akhirnya akan memberi motivasi tinggi
bagi bawahannya untuk memberikan yang terbaik dalam mencapai target kerja.
Berikut ini beberapa tipe kepemimpinan yang dikenal, yaitu : tipe otokratik, tipe
paternalisktik, tipe laissez faire,
tipe demokratik.
Dalam membantu pekerjaan pimpinannya. Ada
beberapa hal yang sering dilakukan sekretaris, yaitu :
1)
Mengatur
jadwal kegiatan pimpinan
Jadwal kegiatan pimpinan adalah segala jadwal
kegiatan pimpinan yang memerlukan kehadirannya diluar rutinitas kantor yang
dilakukan dibalik meja kerja kantor. Jadwal kegiatan pimpinan harus
diperhitungkan secara cermat mengingat pimpinan sarat dengan kegiatan yang
tidak mungkin dihadiri dan dilaksanakan semuanya. Agar tersusun dengan baik,
jadwal kegiatan pimpinan dibuat dalam jangka waktu tertentu, misalnya harian,
mingguan, dan bulanan.
Sekretaris harus mengetahui sasaran dan
rencana kerja pimpinan dalam satu hari, minggu, bahkan bulan. Susunlah sesuai
prioritas yang pimpinan harus selesaikann. Diskusikan dengan pimpinan, mana
yang harus dilakukan, mana yang sebaiknya dilakukan, dan mana yang tidak begitu
penting. Alokasikan waktu sesuai dengan rencana yang telah disusun. Sekretaris
hendaknya jangan hanya mengandalkan ingatan, gunakan alat bantu manajemen waktu
seperti formulir to do list, planner,
chart, dan lain-lainnya.
Adapun strategi dalam membuat jadwal kegiatan
pimpinan, yaitu (a) jenis aktifitas pimpinan, (b) tentukan skala prioritas
kegiatan pimpinan, (c) perkirakan dan alokasi waktu untuk tiap kegiatan
pimpinan, (d) teknik penggunaan waktu pimpinan, (e) menjadwalkan perjanjian
pimpinan.
2. Kerangka
Pikir
Profesi sekretaris kini menjadi semakin
penting dalam dunia bisnis. Profesi ini menjadi semakin bergengsi, bergaji
besar, dan ikut menentukan keberhasilan operasi bisnis. Selain memiliki
keterampilan dasar yang sempurna (skill),
para pimpinan pun menginginkan sekretarisnya membawa sikap-sikap khusus (attitude), memiliki pengetahuan yang
luas (knowledge), serta memiliki
pemahaman yang tepat akan pekerjaannya dan memandang dengan benar betapa
luasnya aspek pekerjaan sekretaris.
Sekretaris merupakan sumber daya yang paling penting
dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Sekretaris merupakan pegawai yang
bertugas memberikan bantuan kepada pimpinan dalam bidang pekerjaan ketatausahaan
(surat-menyurat, pendikte, stenografi). Seorang sekretaris juga membantu pimpinan
terutama untuk menyelenggarakan kegiatan administratif yang akan menunjang
kegiatan manajerial seorang pimpinan atau kegiatan operasional perusahaan. sekretaris
bukan sekedar pembantu atasan semata tetapi seseorang dengan kualifikasi tugas,
pekerjaan, dan tanggung jawab yang sangat tinggi. Seorang pimpinan memiliki
tugas dan tangung jawab yang sangat besar dalam memimpin dan menjalankan roda
perusahaan atau organisasi. Tugas-tugas ini akan lebih maksimal jika dibantu
dengan keberadaan seorang sekretaris.
Menurut Gemilang (2013:32) ada beberapa
peran-peran umum dari sekretaris yaitu, sekretaris sebagai duta, sekretaris
sebagai pintu gerbang, sekretaris sebagai ibu rumah tangga perusahaan, dan
sekretaris sebagai human.
Adapun penjabaran peran-peran sekretaris
sebagai berikut:
1)
Sekretaris
sebagai duta
Peranan sekretaris dikatakan sebagai duta yaitu sekretaris sebagai
wakil dari perusahaan sehingga penampilan dan sikapnya haruslah baik dan
professional, karena sekretaris bukan hanya berhubungan dengan masyarakat
tersebut.
2)
Sekretaris
sebagai pintu gerbang
Peran sekretaris dikatakan sebagai pintu gerbang karena fungsi
sekretaris salah satunya adalah sebagai penerima tamu, untuk itulah letak meja
dan kursi sekretaris berdekatan denga pitu masuk ruangan pimpinan dimana para
tamu, relasi, maupun karyawan sendiri yang ingin bertemu dengan pimpinan
haruslah melapor atau ijin kepada sekretaris terlebih dahulu.
3)
Sekretaris
sebagai ibu rumah tangga perusahaan
Di sini sekretaris harus dapat berperilaku selayaknya ibu dari
perusahaan. Ia harus dapat menaungi perusahaan dan menjadi contoh yang baik
dalam mengurus kantornya. Misalnya, membuat ruangan menjadi seperti rumah
sendiri sehingga terasa nyaman agar para tamu, relasi, karyawan, dan pimpinan
di perusahaan merasa betah.
4)
Sekretaris
sebagai humas
Sekretaris sebagai penghubung antara perusahaan dengan lingkungan
kerja, lingkungan masyarakat, baik bertatap muka secara langsung melalui
telepon, atau media yang lain. Dalam peranannya sebagai humas, sekretaris
haruslah mengerti bagaimana menghadapi setiap orang yang tidak sama sifat dan
perilakunya. Dalam menghadapi pihak lain, ia harus dapat menetapkan diri sesuai
dengan situasi dan kondisi yang ada, demi tercapainya tujuan perusahaan apa
lagi bila perusahaan membutuhkan suatu kerjasama yang baik dengan seseorang atau
lembaga lain.
Sekretaris juga memiliki beberapa tanggung
jawab dalam organisasi tanggung jawab tersebut di jelaskan sebagai berikut:
1) Tanggung Jawab Individu (Personal Responsibility)
Sekretaris
bertanggung jawab terhadap performansi diri sendiri dan upaya pengembangan
kearah yang lebih baik berkualitas. Dengan mengelola diri sendiri supaya dapat
tampil dengan performansi prima dalam pelaksanaan tugas pokok sehari- hari,
antara lain, mempermudah dan mempelancar kerja pimpinan melalui pengaturan
waktu dan distribusi informasi yang efisien, mendukung kelancaran alur kerja
antara kantor pimpinan dengan bagian-bagian lainnya dan memberikan masukan
positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.
2)
Tanggung
Jawab Dalam (Internal Responsibility)
Sekretaris bertanggung jawab terhadap upaya pencapaian superioritas
kinerja kantor dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Tanggung jawab ini
terwujud melalui aktifitas diantaranya mengelola sumber daya kantor termasuk keuangan,
mengelola anak buah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja di
kantor, dan mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
3)
Tanggung
Jawab Cabang Perusahaan (Networking
Responsibility)
Tanggung jawab sekretaris untuk meluaskan wawasan dan jalinan
perusahaan dengan tujuan peningkatan daya saing. Perwujudannya adalah melalui
upaya memperluas network perusahaan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan acara-acara
formal dan informal yang diselenggarakan oleh kantor dalam kaitannya dengan
upaya mempertahankan dan berpartisipasi dalam mengembangkan citra perusahaan.
4)
Tanggung
Jawab Hukum
Salah satu segi penting dari jabatan sekretaris, walaupun kemungkinan
besar tidak tercantum dalam peraturan tertulis, adalah tanggung jawab hukumnya
sebagai perantara pimpinan dalam transaksi. Sebagai perantara, berarti
sekretaris berperan menjadi wakil pimpinan dalam urusan bisnis dengan pihak
ketiga, karena sekretaris mempunyai wewenang ini. Jadi sekretaris harus
bertindak hati-hati dan bertanggung jawab. Berikut ini hal-hal yang harus perlu
diperhatikan oleh sekretaris adalah sekretaris tidak dapat berkecimpung dalam
suatu usaha saingan kecuali mendapat izin dari pimpinan, dan sekretaris harus
mengikuti secara cermat dan tepat semua intruksi pimpinan dalam melaksanakan
tugas rutin.
Sejalan
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka perlu diadakan
pengkajian secara mendalam tentang Peran dan Tanggung Jawab Sekretaris Dalam
Membantu Pelaksanaan Tugas Direktur
Utama Gowa Motor Group
Untuk itu penulis merumuskan kerangka konseptual
sebagaimana diilustrasikan pada gambar 1.
Gambar 1.
E.
METODE PENELITIAN
1.
Variabel dan Disain Penelitian
a.
Variabel
Penelitian
Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel penelitian adalah variabel peranan sekretaris, yaitu variabel yang tidak
mengkaji interaksi ataupun hubungan antar variabel, tetapi bermaksud
mendeskripsikan variabel tersebut.
b. Disain
penelitian
Dengan melihat variabel
diatas, maka penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif kualitatif,
yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan peran dan tanggung jawab
sekretaris pribadi dalam membantu pelaksanaan tugas direktur utama GOWA MOTOR
GROUP.
2.
Definisi operasional dan Pengukuran Variabel
a. Definisi Operasional
Untuk memperoleh
gambaran yang jelas terhadap variabel penelitian ini, maka perlu dikemukakan
definisi operasional dan variabel tersebut. Yang dimaksud dengan
sekretaris adalah orang, pegawai, atau karyawan yang diberi tugas dan pekerjaan
berhubungan dengan masalah rahasia negara atau perusahaan.
Untuk
mengukur peran dan tanggung jawab sekretaris pribadi dalam membantu pelaksanaan
tugas direktur utama GOWA MOTOR GROUP, digunakan beberapa indikator sebagai
berikut:
1)
Peran sekretaris dalam sebuah perusahaan
sangatlah penting, apalagi dalam menunjang untuk mempermudah tugas dan tanggung
jawab dari seorang piminan atau direktur utama. Sekretaris tidak hanya sebagai
pembantu pimpinan melainkan sebagai perantara komunikasi dan pembinaan hubungan
yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan. Sekretaris juga
sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan
tanggung jawab. Selain itu ada beberapa peran-peran umum dari seorang
sekretaris, diantaranya ; sekretaris sebagai duta, sekretaris sebagai pintu
gerbang, sekretaris sebagai ibu rumah tangga perusahaan, dan sekretaris sebagai
humas.
2)
Untuk dapat meningkatkan tujuan dan
tanggung jawab sekretaris dalam membantu pelaksanaan tugas direktur utama Gowa
Motor Group, maka seorang sekretaris bertanggung jawab terhadap diri sendiri
dan upaya pengembangan ke arah yang lebih berkulaitas. Tanggung jawab ini
disebut tanggung jawab ndividu (personal
responsibility). Selain tanggung jawab individu, sekretaris mempunyai
beberapa tanggung jawab lain, yaitu tanggung jawab dalam (internal responsibility), tanggung jawab cabang perusahaan (networking responsibility), dan tanggung
jawab hukum.
Sekretaris bertanggung jawab
menangani tugas dan pekerjaan yang dipercayakan pimpinan seperti menjawab
telepon yang ditujukan kepada pimpinan, membuat dan mempersiapkan laporan yang
diminta oleh pimpinan, menyambut tamu-tamu dan rekan kerja pimpinan, menyusun
dan mengingatkan agenda kegiatan pimpinan setiap hari. Selain itu sekretaris
juga melaksanakan tugas-tugas administrasi dan clerical (ketatausahaan) yang sangat penting bagi kelangsungan hdup
perusahaan yang tidak sempat dikerjakan oleh pimpinan karena keterbatasan waktu
pimpinan, membuat notulen meeting
membukukan hasil meeting, terkadang
juga diminta oleh pimpinan untuk mengatur keuangannya dan mencatat
pengeluarannya.
b. Pengukuran Variabel
Untuk
mengukur variabel penelitian ini, maka digunakan instrument berupa wawancara dengan mengajukan sejumlah pertanyaan
kepada responden dengan berpedoman kepada indikator-indikator yang disebutkan
diatas.
3. Sumber
Data dan Jenis Data
Data
penelitian diklasifikasikan atas data primer dan data sekunder, yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara
terhadap sekretaris kantor Gowa Motor Group yang berkompeten memberikan
informasi berkaitan dengan peranan dan tanggung jawab sekretaris dalam
pelaksanaan tugas direktur utama. Adapun informan penelitian ini adalah satu
orang yakni sekrektaris dari kantor tersebut.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pendukung penelitian yang diperoleh dari
hasil observasi dan dokumentasi. Kegiatan observasi berkaitan dengan kegiatan sekretaris,
sedangkan teknik dokumentasi merupakan kegiatan pencatatan atau pengumpulan
berbagai dokumen yang berkaitan dengan tugas dari sekretaris.
4. Teknik analisis data
Pengumpulan data penelitian ditempuh dengan menggunakan instrument
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
a. Obeservasi
Kegiatan
observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati secara
langsung kegiatan sekretaris pada kantor Gowa Motor Group.
b. Wawancara
Teknik
wawancara merupakan teknik utama pengumpulan data penelitian. Kegiatan
wawancara ditujukan kepada informan penelitian yang telah ditetapkan di Gowa
Motor Group. Isi wawancara difokuskan pada peran dan tanggung jawab sekretaris
dan pelaksanaan tugas direktur Utama. Yang mana menggunakan alat wawancara
berupa tape recorder.
c. Dokumentasi
Kegiatan
dokumentasi merupakan pencatatan atau pengumpulan dokumen yang berkaitan dengan
penelitian, seperti; sejarah singkat mengenai kantor Gowa Motor Group, struktur
organisasi dan data-data lainnya pada kantor tersebut berkaitan dengan
tugas-tugas sekretaris.
5.
Teknik Analisis dan Pengabsaaan data
Analisis data yang digunakan untuk menganilisis data hasil wawancara,
observasi maupun dokumentasi adalah analisis dekriptif kualitatif, sehingga
analisis data hasil penelitian bersifat naratif atau menceritakan secara faktual
kondisi objektif peran dan tanggung jawab sekretaris dalam pelaksanaan tugas
direktur utama, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam tugas seorang
sekretaris pribadi.
Dalam menjamin keabsaan data atau keakuratan
data hasil penelitian, maka dilakukan triangulasi, yaitu membandingkan data
atau informasi dari hasil wawancara terhadap informan penelitian, hasil
observasi, dan dokumentasi. Demikian pula dilakukan reduksi guna memilah
informasi dan data-data yang diperoleh kemudian ditelaah sebagai bahan dalam
penyusunan kesimpulan akhir penelitian.
F. JADWAL PENELITIAN
Pelaksanaan kegiatan mulai dari tahap persiapan
penyusunan proposal sampai pada ujian skripsi, peneliti membutuhkan waktu
kurang lebih tiga bulan mulai bulan September 2014 sampai dengan bulan November
2014, dengan tahapan kegiatan sebagaimana terlihat pada Tabel 3:
Tabel 3; Jadwal Penelitian
No
|
Aktivitas
|
September
|
Oktober
|
November
|
|||||||||
Minggu
|
Minggu
|
Minggu
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Studi pustaka
dan penjajakan lapangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b.Penulisan proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Konsultasi
proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
d.Seminar
Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Pengumpulan data, analisis data dan konsultasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Seminar hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
Perbaikan
hasil seminar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
Ujian Skipsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
F. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2000. Penelitian
Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur
penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmosudirjo, Prayudi. 1996. Dasar-Dasar Administrasi Perkantoran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ernawati,
Ursula. 2004. Pedoman Lengkap
Kesekretarisan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Gemilang,
jingga. 2013. Panduan menjadi sekretaris
professional, handal top, dan keren. Yogyakarta : Araska
Handayaningrat, Soewarno. 2001. Pengantar Administrasi Dan Manajemen. Jakarta: Gunung agung
Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Saiman.
2002. Manajemen Sekretaris. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Sedarmayanti. 2005. Tugas Dan
Pengembangan Sekretaris. Bandung: CV. Mandar Maju.
Sedianingsih, dkk. 2010. Teori dan Praktik Administrasi Kesekretariatan. Jakarta: Kencana
Siagian, Sondang S.P. 1986. Manajemen Modern. Jakarta: CV. Mas
Agung.
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik pendidikan.Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2003.
Metode Penelitian Administrasi. Jakarta:
Alfa Beta.
The Liang Gie. 1999. Efisiensi Kerja Bagi Pembangunan Negara. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
--------------------- 2000. Administrasi
Perkantoran Modern. Edisi Keempat Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Liberty.
Wusanto,
Ignatius. 2006.kompetensi sekretaris
pofesional. Yogyakarta: penerbit andi.
H. HALAMAN PENGESAHAN
Makassar,
05 September 2014
Mahasiswa
yang bersangkutan,
Amytha Nur Khadijah
NIM.
096 234 031
Disetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. DR. Haedar
Akib, M.Si Dr. Risma Niswati, SS. M. Si
Nip. 19650522
199003 1 022 NIP. 195103211976021001
Diketahui Oleh :
Ketua Program Studi Pend. Adm. Perkantoran
Drs. Abd.
Hafid Amirullah,M.Pd
NIP. 19510321
197602 1 001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar